Bagian terpenting dalam menerima
diri kamu seutuhnya adalah menerima perasaan-perasaanmu, termasuk yang negatif,
seperti kesedihan, takut, kemarahan, atau apa pun. Hanya dengan menerima
perasaan dan mengerti dari mana asalnya maka akhirnya kita bisa melepaskan
respons negatif kita, seperti takut dan marah, dan terbebas lagi. Ketika kamu
berhenti menolak perasan-perasaanmu, menyangkal, mengubur, dan membencinya. Dan
mulai memahaminya, maka ada kemungkinan kamu untuk mencintai dirimu sendiri.
Perasaan
bisa menyebabkan rasa sakit, dan tidak heran jika kita ingin melarikan diri
dari perasaan dengan menekannya terus. Perasaan harus dihadapi dan dipahami. Jika
kamu marah, tanyakan pada dirimu sendiri, “Dari mana rasah marah ini datang?
Mengapa aku merasa marah?” Ingatlah kembali tindakan-tindakan atau kata-kata
yang membuatmu marah dan temukan penyebabnya. Penyebab yang pasti jarang
merupakan penyebab akar. Penyebab ini tersembunyi dalam dirimu dan perlu adanya
pemeriksaan diri untuk memahami.
Ketika kita
akhirnya mengerti bahwa kemarahan kita berasal dari rasa sakit yang terkubur di
dalam kita, atau mungkin dari rasa takut karena sendirian, takut disakiti, atau
takut tidak terkendali, maka kita telah menemukan sumber kemarahan kita. Lalu hal
aneh terjadi. Kemarahan kita tiba-tiba mulai mencair dan kita segera terbebas
darinya.
Menolak
perasaan kita, bukannya membuka untuk menerimanya, akan membuat
perasaan-perasaan terkunci di dalam. Hanya dengan memahamilah perasaan tersebut
dapat dirasakan, dimengerti, kemudian dilepaskan.
Source : Buku "The Choice Is Yours - Bonnie M. Parsley"
No comments:
Post a Comment