Thursday 7 February 2013

Menerima Perasaanmu


            Bagian terpenting dalam menerima diri kamu seutuhnya adalah menerima perasaan-perasaanmu, termasuk yang negatif, seperti kesedihan, takut, kemarahan, atau apa pun. Hanya dengan menerima perasaan dan mengerti dari mana asalnya maka akhirnya kita bisa melepaskan respons negatif kita, seperti takut dan marah, dan terbebas lagi. Ketika kamu berhenti menolak perasan-perasaanmu, menyangkal, mengubur, dan membencinya. Dan mulai memahaminya, maka ada kemungkinan kamu untuk mencintai dirimu sendiri.
                Perasaan bisa menyebabkan rasa sakit, dan tidak heran jika kita ingin melarikan diri dari perasaan dengan menekannya terus. Perasaan harus dihadapi dan dipahami. Jika kamu marah, tanyakan pada dirimu sendiri, “Dari mana rasah marah ini datang? Mengapa aku merasa marah?” Ingatlah kembali tindakan-tindakan atau kata-kata yang membuatmu marah dan temukan penyebabnya. Penyebab yang pasti jarang merupakan penyebab akar. Penyebab ini tersembunyi dalam dirimu dan perlu adanya pemeriksaan diri untuk memahami.
                Ketika kita akhirnya mengerti bahwa kemarahan kita berasal dari rasa sakit yang terkubur di dalam kita, atau mungkin dari rasa takut karena sendirian, takut disakiti, atau takut tidak terkendali, maka kita telah menemukan sumber kemarahan kita. Lalu hal aneh terjadi. Kemarahan kita tiba-tiba mulai mencair dan kita segera terbebas darinya.
                Menolak perasaan kita, bukannya membuka untuk menerimanya, akan membuat perasaan-perasaan terkunci di dalam. Hanya dengan memahamilah perasaan tersebut dapat dirasakan, dimengerti, kemudian dilepaskan.


Source : Buku "The Choice Is Yours - Bonnie M. Parsley"

No comments:

Post a Comment