Setelah berkencan, kita mungkin ingin lebih serius untuk
berpacaran. Ini bisa menyenangkan sekaligus sebagai tekanan. Apakah kita atau
partner kita bisa menerima komitmen-komitmen dalam hubungan yang jauh lebih
serius nanti. Akankah bijaksana jika kita bisa saling jujur mengatakan kita
masih ingin bebas berhubungan dengan orang lain?
Umumnya para orang tua khawatir jika melihat anak remaja
mereka mulai berpacarandan serius terlalu cepat. Mereka takut jika anak mereka
menjadi terlalu tergantung pada hubungan tersebut, dan akan jadi tidak sehat
nantinya. Kalau kamu ingin hubunganmu tetap menyenangkan, jangan terlalu banyak
menghabiskan waktu berduaan. Karena ada potensi sering timbul konflik. Para orang
tua umumnya tidak keberatan kalau kamu pacaran sepanjang kamu bisa menjaga
kepercayaan dan tidak menjadi obsesif terhadap hubungan pacaranmu.
Apakah kamu masih berkencan atau sudah berpacaran, pastikan
kamu diperlakukan dengan baik dan dihargai oleh pasanganmu. Kalau pasanganmu
punya sikap buruk, suka ngebut, pecandu obat-obatan, dan alkohol, emosian dan
sebagainya, cepat-cepat tinggalkan dia. Orang seperti ini hanya membawa masalah
dan kamu tidak akan mau menjadi mereka. Kamu boleh merasa yakin bisa membantu
mereka, tapi mungkin ini masalah yang perlu mereka selesaikan sendiri. Jadi,
lebih baik duduk-duduk nonton TV di malam minggu daripada pergi dengan
orang-orang seperti itu.
Source : Buku "The Choice Is Yours - Bonnie M. Parsley"
No comments:
Post a Comment